JAKARTA - Menjadi haji mabrur adalah orientasi utama dari seluruh proses haji seorang Muslim. Di antara tanda kemabruran seorang yang telah menunaikan ibadah haji, yaitu; pertama, menghiasi diri dengan amal kebaikan.
Juru Bicara PPIH Pusat Akhmad Fauzin mengatakan, sebagaimana disebutkan dalam surat al-Baqarah : 177, ada enam jenis amal kebaikan. Barangsiapa yang menyempurnakan enam amal ini, maka dia telah menyempurnakan kebaikan, yaitu; (1) iman kepada Allah, hari akhir, malaikat, kitab, dan nabi. (2) menginfakkan harta yang ia cintai kepada kerabat, anak yatim, orang miskin, ibn sabil, dan peminta-minta. (3) menegakkan salat, (4) mengeluarkan zakat, (5) memenuhi janji, dan (6) sabar atas ujian kemiskinan dan kesulitan
“Kedua, berkontribusi dan memiliki kepedulian sosial. Kemabruran haji seorang Muslim terwujud dalam kepeduliannya dan ringan membantu sesama, menebar salam dan menjadi jalan terwujudnya kedamaian, serta bertutur kata dan berucap yang baik, ” kata Fauzin dalam keterangan persnya di Media Center Haji (MCH) Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, Jumat (14/07/2023).
Ketiga, lanjut Fauzin, menjadi teladan dalam kehidupan masyarakat. Menurutnya, mabrur hajinya seorang Muslim terwujud dengan memiliki komitmen menjaga keharmonisan hidup di tengah masyarakat, mengaktualisasikan kepatuhan, seperti kepatuhan menjaga larangan ihram.
“Dan menjadi teladan dalam kehidupan sehari-hari di keluarga dan masyarakatnya, dan mempertahankan integritas moral yang telah diperoleh selama haji dan diamalkan sepanjang hayat, ” ujarnya.
Pada fase kepulangan jemaah, Fauzin menyampaikan, hingga tanggal 13 Juli 2023 pukul 24.00 WIB jemaah gelombang I yang telah tiba di Tanah Air sebanyak 64.149 orang, tergabung dalam 167 kelompok terbang (kloter).
“Hari ini, 14 Juli 2023 jemaah gelombang I yang diberangkatkan ke Tanah Air dari Bandara Internasional King Abdul Aziz, Jeddah berjumlah 6.850 jemaah atau 18 kloter, ” sebutnya.
Ia mengungkapkan, rencana keberangkatan Jemaah dan petugas dari Tanah Suci ke Tanah Air besok, 15 Juli 2023 berjumlah 7.391 orang atau 19 kloter dengan rincian sebagai berikut :
1) Debarkasi Solo (SOC) 31 sebanyak 360 orang
2) Debarkasi Banjarmasin (BDJ) 5 sebanyak 328 orang
3) Debarkasi Palembang (PLM) 8 sebanyak 360 orang
4) Debarkasi Jakarta Pondok Gede (JKG) 32 sebanyak 393 orang
5) Debarkasi Solo (SOC) 32 sebanyak 360 orang
6) Debarkasi Makassar (UPG) 15 sebanyak 393 orang
7) Debarkasi Jakarta Bekasi (JKS) 33 sebanyak 480 orang
8) Debarkasi Surabaya (SUB) 25 sebanyak 450 orang
9) Debarkasi Surabaya (SUB) 26 sebanyak 400 orang
10) Debarkasi Surabaya (SUB) 27 sebanyak 450 orang
11) Debarkasi Jakarta Pondok Gede (JKG) 33 sebanyak 393 orang
12) Debarkasi Surabaya (SUB) 28 sebanyak 450 orang
13) Debarkasi Balikpapan (BPN) 7 sebanyak 299 orang
14) Debarkasi Batam (BTH) 16 sebanyak 374 orang
15) Debarkasi Solo (SOC) 33 sebanyak 380 orang
16) Debarkasi Medan (KNO) 12 sebanyak 360 orang
17) Debarkasi Kertajati (KJT) 7 sebanyak 374 orang
18) Debarkasi Jakarta Bekasi (JKS) 32 sebanyak 400 orang
19) Debarkasi Solo (SOC) 34 sebanyak 387 orang
“Hari ini sebanyak 6.986 jemaah gelombang II yang tergabung dalam 18 kloter diberangkatkan dari Makkah ke Madinah untuk menjalankan Arban, ” ungkapnya.
“Jemaah yang wafat hingga tanggal 13 Juli 2023 pukul 24.00 Wib sebanyak 600 orang. Sementara suhu di Madinah hari ini 30°C s.d. 44°C dan di Makkah berkisar antara 31°C s.d. 42°C, ” terang Fauzin. (*)
Editor: Dodo Murtado
Fotografer: A. Furqon Kusuma Yudha